Database Adalah Bahasa
Distributed Database
Distributed database adalah suatu basis data dengan perangkat penyimpanan yang tidak terpasang pada perangkat komputer maupun sejenisnya. Basis data ini disimpan pada sejumlah perangkat komputer yang terletak di tempat yang sama atau tersebar melalui jaringan komputer lain yang saling berkaitan.
Sistem ini mendistribusikan data melalui suatu situs yang tergabung dan tidak mempunyai komponen fisik. Data didistribusikan ke sejumlah lokasi yang letaknya berada pada server jaringan yang terorganisir melalui administrator.
Salah satu sistem end-user database adalah SQLite, di mana terdapat pada library pemrograman C. SQLite merupakan mesin database server klien dan tertanam ke dalam program akhir, yang membuatnya berbeda dengan sistem lainnya.
Karena tertanam pada rogram akhir itulah, jenis database ini mendukung penyimpanan data akhir di end-user. Sistem ini paling banyak digunakan dalam sistem operasi, peramban web, dan sistem embedded yang lebih luas.
Database Access Language
Database Access Language adalah jenis bahasa yang digunakan untuk berinteraksi dengan database.
Melalui bahasa ini, kamu dapat menuliskan berbagai perintah yang berhubungan dengan database, seperti mengambil data, menambahkan informasi baru, memperbarui catatan yang ada, atau menghapus data dari database.
Penting untuk memahami bahasa database karena ini akan memungkinkan kamu untuk efektif mengelola dan menggunakan data dalam database.
Meskipun Database Access Language mungkin terdengar teknis, namun memahami dasar-dasar bahasa database adalah kunci untuk dapat berinteraksi dengan data dalam sistem database.
Salah satu komponen penting dalam dunia database adalah pengguna atau user. Pengguna dapat dianggap sebagai individu atau pihak yang memiliki otoritas untuk berinteraksi dengan sistem database, serta memiliki kebutuhan untuk mengakses informasi yang tersimpan di dalamnya.
Pengguna dalam konteks database dapat dibagi menjadi empat kelompok utama, yaitu:
Kelompok pertama adalah para programmer aplikasi. Mereka memiliki tanggung jawab untuk menciptakan program-program aplikasi yang akan digunakan untuk mengakses dan memanipulasi data dalam database.
Mereka bekerja dengan berbagai bahasa pemrograman untuk mengembangkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau organisasi.
Kelompok ini terdiri dari individu yang menggunakan sistem database untuk berbagai tujuan.
End user dibagi menjadi beberapa sub kelompok, termasuk naive user (pengguna awam), casual user (pengguna gelegar), specialized user (pengguna berpengalaman), dan juga mencakup programmer aplikasi.
Mereka melakukan interaksi dengan sistem database sesuai dengan cara mereka memerlukan informasi.
Perancang database adalah pengguna yang memiliki tanggung jawab mendesain struktur dan skema database. Mereka bertanggung jawab untuk membuat kerangka kerja yang memungkinkan data disimpan dan diakses dengan efisien.
Desainer database memastikan bahwa database terorganisir dengan baik agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.
Kelompok terakhir adalah administrator database. Mereka memiliki wewenang untuk mengelola seluruh sistem database, termasuk mengawasi keamanan data, melakukan pemeliharaan, dan memastikan ketersediaan sistem.
Administrator juga bertanggung jawab mengendalikan izin akses pengguna dan menjaga integritas data.
Memahami peran dan jenis pengguna dalam database adalah langkah awal yang penting dalam mengelola informasi dan menjaga kinerja sistem database yang baik.
Setiap kelompok pengguna memiliki peran yang unik dalam ekosistem database dan bekerja bersama-sama untuk memastikan informasi dapat diakses dan digunakan secara efektif.
Menentukan Tipe Data
Cara kedua untuk meningkatkan performance database adalah dengan menentukan tipe data. Tipe data yang terlalu kecil atau terlalu besar dapat menimbulkan masalah seiring dengan penambahan data yang cepat setiap harinya. Karena itu, diperlukan ketelitian dan analisa yang baik dalam menentukan tipe data. Misalnya dalam menggunakan tipe data char dan varchar.
Tipe data char biasanya diperuntukkan untuk data dengan panjang digit yang konsisten, misalnya kode pos. Sedangkan varchar digunakan untuk data yang panjangnya bervariasi.
Menyeleksi Data dengan Cepat dan Mudah
Sistem database memungkinkan kita untuk mendapatkan data yang terseleksi dengan cepat dan mudah. Sistem ini memiliki kemampuan untuk menyajikan data yang telah terseleksi dalam suatu kelompok secara berurutan dan dalam waktu singkat.
Kemudahan ini bisa kamu rasakan ketika mencari sesuatu di mesin pencarian Google, misalnya. Database memungkinkan mesin pencari menyajikan situs-situs yang relevan dengan pencarian kita dalam waktu cepat.
Menghindari Field Bernilai Null
Cara selanjutnya yang mungkin dilakukan adalah dengan mengurangi penggunaan field yang memperbolehkan nilai null. Sebagai gantinya, berikan nilai default pada field tersebut. Dalam proses interpretasi, biasanya nilai null dianggap rancu dan dapat mengakibatkan kesalahan logika dalam pemrograman. Selain itu, field null juga menyedot byte tambahan sehingga menambah beban pada query yang mengaksesnya.
Lebih Mudah Membuat Aplikasi
Dalam hal membangun aplikasi input data, suatu organisasi atau perusahaan yang sudah memiliki database terstruktur biasanya lebih mudah dalam membuat aplikasi tersebut. Programmer tidak perlu lagi menyusul ulang struktur database dan bisa menggunakan database yang sudah ada sebelumnya.
Object-oriented database
Object-oriented database adalah jenis database yang menggambarkan data dalam bentuk object dan class.
Dalam konteks ini, “object” merujuk pada entitas atau item individual seperti nama seseorang atau nomor telepon, sedangkan “class” adalah kelompok objek yang memiliki karakteristik atau atribut yang sama.
Object-oriented database merupakan salah satu jenis database yang terkait erat dengan model data relasional, tetapi dengan pendekatan yang lebih berorientasi pada pemrograman berbasis objek.
Sebagai contoh, salah satu object-oriented database objek yang terkenal adalah Database For Object (Db4o).
Db4o adalah sistem manajemen object-oriented database yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan, mengakses, dan memanipulasi data dalam bentuk objek, mirip dengan cara pemrograman berbasis objek dalam bahasa pemrograman seperti Java atau C#.
Keuntungan dari penggunaan object-oriented database adalah kemampuannya untuk mengelola data kompleks dengan cepat, terutama saat kamu memiliki sejumlah besar data yang memiliki struktur yang sangat rumit.
Jadi, ketika kamu memiliki kebutuhan untuk mengelola data yang kompleks dengan efisiensi, object-oriented database dapat menjadi pilihan yang sangat baik.
Hindari Penggunaan SELECT
Kata kunci select biasanya digunakan untuk melakukan query semua field yang terdapat dalam sebuah tabel dan mungkin akan memperbaiki kinerja aplikasi secara keseluruhan. Namun, penggunaan kata kunci SELECT* juga justru bisa memperlambat performance database terutama jika tabel memiliki banyak field dan berukuran besar. Jika ingin memproses data dari field tertentu, sebaiknya langsung tuliskan field-nya sekalian. Misalnya SELECT field1 atau SELECT field2.
Relational Database
Relational database atau basis data relasional adalah basis data yang mengorganisir data berdasarkan model hubungan data-data tersebut. Jenis database ini memiliki data yang diatur dalam kategori yang telah ditentukan menggunakan serangkaian tabel.
Tabel-tabel tersebut terdiri atas rows (baris), dan column (kolom). Biasanya relational database menggunakan sistem Structured Query Language atau SQL sebagai bahasa pemrograman untuk memelihara basis data. Contoh database relasional antara lain MySQL, Oracle, dan Microsoft SQL Server.
NoSQL database kerap disebut juga basis data non-relasional adalah basis data yang data-data di dalamnya tidak mengikuti skema yang telah ditentukan sebelumnya. Basis data yang tidak menggunakan SQL biasanya dipahami sebagai jenis database NoSQL.
Karena tidak bersifat relasional, jenis database ini biasanya ideal untuk menyimpan data yang tidak terstruktur atau hanya semi-terstruktur. Salah satu manfaat database NoSQL adalah untuk mengembangkan dan mengubah database dengan cepat tanpa mengganggu aplikasi. Contoh database ini antara lain MongoDB dan CouchDB.
Cloud database adalah basis data yang telah dibuat khusus atau dikustomisasi untuk digunakan dalam lingkungan virtual melalui platform cloud computing. Jenis database ini memberikan berbagai layanan cloud computing kepada pengguna untuk mengakses database.
Beberapa keuntungannya antara lain skalabilitas dan ketersediaan data on-demand yang sangat baik. Pengguna juga dapat membayar kapasitas penyimpanan dan bandwith per pengguna. Contoh cloud database adalah Microsoft Azure SQL database dan Amazon Relational Database Service.
Database Warehouse
Database warehouse adalah sistem database yang biasa digunakan untuk melakukan pelaporan dan analisis data. Database warehouse merupakan repository sentral data yang terpadu dan berasal dari satu atau lebih sumber yang berbeda-beda.
Sistem database ini kerap dianggap sebagai komponen inti dari business intelligence. Data yang tersimpan dalam warehouse awalnya diunggah dari sistem operasi, kemudian disimpan dan dimungkinkan untuk pembersihan data.
Setelah memahami jenis-jenis database di atas, kita mungkin bertanya-tanya: Apa sih gunanya memahami database dan berbagai bahasa pemrogramannya yang rumit itu? Meskipun terkesan rumit, database memiliki fungsi yang sangat penting bagi keseharian kita. Berikut fungsi dan manfaat database dikutip dari Section Class Content Fakultas Komputer Umitra.